Saturday, 6 January 2018
KESUKARAN BAGIAN YANG MENCETAK
KESUKARAN BAGIAN YANG MENCETAK
Oleh : Berkah Mandiri Mesindo
Pada pelat yang digosok,diharapkan bahwa grain itu dapat memegang tinta
dengan sempurna, dan tinta itu tidak bereaksi dengan pelat. Tetapj akibat dari
penggosokan permukaan pelat itu tentu ada bagian2 yang kurang rata. meskipun
tidak kelihatan dengan jelas, hingga ada bagian2 yang mungkin kurang d apat
memegang tinta dengan baik. Karena itu segala sesuatu yang d apat
menyebbabkan kerusakan grain akan mempengaruhi gambar diatasnya, misalnye
karena geseran rol yang terlalu berat,perputaranan antara silinder pelat dengan
silinder karet yang tidak sama.Sifat ini tidak terdapat dalam bimetal dan,trimetal,
sebab pada pelat ini gam bar terletak pada dasar yang peka terhadap timah
(tembaga), hingga kerusakan seperti tersebut diatas boleh dikatakan tidak ada,
dan kalau ada kerusakan pada grain terjadi k arena sebab2 lain. Kerusakan2
yang disebabkan.kerusakan grain misalnya:
A. PELAT MENJADI BOTAK
1. KECEPATAN PUTARAN S/LINDER PELAT DAN KARET SALAH
Pergesekan an tara silinder pelat dengan silinder karet dapat terjadi bila garis
tengah silinder pelat lebch kecil mm dari pada silinder karet, kira2 dalam satu
putaran silinder menjadi 0,4 x 3,14 = 1,25 mm. (menurut I.G.T.).Meskipun angka itu
kelihatannya kecil, tetapi cukup besar untuk menghilangkan grain diatas pelat,
apalagi kalau tekanan setiap putaran menyebabkan penggesekan (gosokan)
menyamakan kecepatan putaran silinder pelat. Penggesekan itu terjadi pada
saat dan tempat yang sama, dan dengan sendirinya bagian grain yang rusak juga
pada tempat yang sama pula Seperti yang sudah diterangkan bahwa perbedaan
garis tengah antara silinder pelat dengan silinder karet itu ser ing disengaja
untuk mengatasi berkembangnya kertas, supaya untuk mencetak warna
berckutnya d apat tepat (register).Pada kertas selebar 80 cm, pengembangan kertas
sekitar Imm Seandainya let ak pelat O, 2 mm diatas bearer dan kain karet setinggi
bearer, m aka tidaklah mungkin untuk mencetak warna terakhir letak pelat
setinggi bearer atau sedikit dibawahnya supaya pekerjaan d apat register.
Tentu saja kain karet harus dibawah bearer untuk mendapatkan tekanan yang
cukup. Meskipun dengan cara demikian akan menghasilkan cetakan yang baik,
kiranya lebih baik tidak demikian. Tetapi sebagai bukti bahwa pelat yang
terletak O, 2 mm diatas bearer itu tidak apalah berarti. Kelebihan tekanan
0, 1 mm diatas akan lebih berbahaya jika dibandingkan dengan adanya
perbedaan O, 1 mm antara garis tengah kedua silinder yang tepat, sesuai dengan
ketentuannva. Karenanya, harus dijaga supaya pada waktu merubah garis tengah
silinder2, tekanan yang tepat dapat dijaqa dengan cara seperti yang telah
diterangkan.
2. PENYETELAN FORM ROLLERS KURANG BAIK.
Kecepatan perputaran form rollers tergantung dari perputaran rol2 distribusi
(penghantar) dan penyetelannya diatas pelat.Perputaran r012 tinta (form rollers)
diatas pelat dan pada r012 penghantar harus sama kecepatannya. Hal ini oleh yang
bersangkutan sudah diperhitungkan bahwa perputaran r012 distribusi dengan
silinder pelat sesuai. Tetapi meskipun demikian pencetak masih harus mengatur
penyetelan form rollers pada r012 distribusi dan pelat dengan tepat.Ini berarti bahwa
tekanan form rollers pada pelat harus sama tekanannya juga pada r012 penghantar.
Kalau tekanan rol itu tertalu berat pada rol perantara tetapi terlalu ringan diatas pelat,
timbul gejala2 perputeran rol jadi menggelincir diatas pelat dan menggesek gambar
diatas pelat dan gambar jadi rusak dan peredaran tinta akan terhambat,tertahan
karena tekanan yang berat pada r012 perantara.Karena itu penyetelan hendaknya
diatur supaya tekanan pada r012 perantara sedikil lebih ringan dari pada tekanan
diatas petat.Seandainya masih terjadi gesekan akan terjadi antara form rollers
dengan roi2 penghantar yang tidak begitu membahayakan. Jlka hubungan antara
form rollers dengan r012 penghantar kurang back, pada saat rol lewat diatas
cylinder gap akan berkurang kecepatannya dan menyebabkan gambar dan grain
yang dekat gripper pada pelat menjadi rusak.
3. TEKANAN TERLALU BERAT.
Tekanan. cetak yang terlalu banyak pada cetak offset membahayakan, sebab
karena geseran yang terus menerus akan merusak grain dan gambar diatas pelat.
Tidaklah menjadi soal apakah tekanan cetak terjadi antara silinder karet dengan
silinder pelat atau antara pelat dengan form rollers atau dampening roller,
semuanya d apat merusak pelat. Tekanan yang berat pada sebagaian rol akan
menyebabkan kerusakan pelat pada bagian tertentu, dan jadi botak.Karena itu
penyetelan tekanan cetak yang seimbang akan menghindarkan kerusakan tersebut.
4. TERLALU BANYAK A/R ( DAMPENING SOLUTION).
Penyesuaipn penggunaan air dengan bar ang yang dicetak perlu diperhatikan,
kalau pemberian air terlalu banyak menyebabkan pelat kurang peka pada gam barnya
terhadap tinta dan menyebabkan gambar2 tidak memegang tinta dengan baik
(blind lopen)
5. AIR TERLALU ASAM.
Larutan yang terlalu asam dapat merusak pelat.Karena itu penambahan asam
didalam bak air tidak boleh didasarkan perkiraan, tetapi harus diukur bahkan kalau
perlu tidak menambah larutan apapun dalam bak air.Untuk mengukur keasaman.
dapat menggunakan pH meter atau dengan kertas indicator. Pada um um nya
keasaman yang diperlukan an tara 5 dan 7 ( pH 5 – pH 7 ).
6. PENGOPIRAN YANG SALAH.
Bila pembuatan pelat kurang sempurna menyebabkan pelat tidak tahan
lama. Pada pembuatan pelat kesalahan ini dapat disebabkan karena developing ink
terlalu encer hingga tidak kuat melindungi gambar, hingga pada waktu dietsa
jadi rusak. Untuk mengatasi kesalahan ini tidak ada jalan lain, kecuali mengganti
pelat baru.
B. GAMBAR RAPAT.
1. TINTA TERLALU GEMUK (BANYAK MENGANDUNG MINYAK
Ini akan timbul gejala2 greasing sebab bagian2 yang tidak ada gambarnya lama
kelamaan juga memegang tinta misalnva antara titik2 r dster (dicht atau vollapen)
dan garis2 membesar(aanlopen/verbreden).Ini disebabkan tidak ada keseimbangan
antara air dengan tinta. PH dari air terlalu tinggi (kurang asam sebab ukuran
( 5 dan 7), tetapi tinta terlatu gemuk. Keadaan ini mungkin karena terlalu banyak
menyampurkan pasta yang terlalu gernuk.Apabila rapatnya gam bar k arena sebab2
tersebut diatas , dapat dilihat antara titik2 raster pada pelat dan kain karet sama
besar at au tidak. Apabila titik2 raster pada pelat dan karet membesar, berarti
disebabkan k arena tinta terlalu gemuk.Tetapi bila yang membesar h any a titik2
pada kain karet ini disebabkan k arena tekanan cetak terlalu kuat atau perputaran
silinder yang tidak sama.Jika sebab yang terakhir ini tidak segera diatasi dapat
mengakibatkan gam bar jadi rapat. Untuk mengatasinya tentu saja dengan
mengurangi tekanan atau mengatur keseimbangan perputaran silinder pelat
dengan silinder karet.
2. TERLALU BANYAK TINTA.
Apabila pemberian tinta terlatu banyak titik2 raster juga akan membesar.
Dengan punggung jar i digeserkan pada kertas yang baru saja dicetak, maka
gambar akan tersaput bila tinta terlalu banvak.
3. PERUBAHAN BENTUK RASTER.
Bila titik2 raster yang dilihat dengan kaca pembesar kelihatan bulat telur
(memanjang) atau seperti ada ekornya, kalau hal ini terjadi hanya pada kain
yang kemudian gangguan pada silinder pelat dan karet, kemungkinan besar
disebabkan k arena kain karet terlalu kendor.Tentu saja kain karet harus
dikeraskan lagi.
4. KAIN KARET TERLALU KENDOR.
Bila kain karet terialu kendor, maka gambar akan membesar kajena karet
melengkung, apabila karet terlalu melengkung dapat membaik kekuatannya yang
menimbulkan gesekan pada titik2 raster hingga bentuk raster kembali dan
terjadi greasing.Untuk mengatasinya perlu mengeraskan kain karet pada silinder.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.